"Gara-gara"
Otakku dijejali ratusan kubik urusan
kejar-kejaranlah dia tagihan itu
tapi kamu merayu romantis
teh manis tanpa muka sinis
Lusa katanya lagi goyang-goyang kaki
rokoknya putih asapnya risih
sehari dua tiga bungkus
tahun depan mampus diimpus
Alah sudahlah pak yayat...
naik kura-kura itukan memang lambat
pemerataan pembangunan terus jalan
tapi yang ngisi eh para gedongan
Di dalam jazz ber-ac miliknya itu ia pukul kening kesal
jantung kota tersumbat roda dua beritanya
loh ! "Roda dua kan milik mbok niyem"
masa si mbok harus jalan kaki..
@primanata
Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa
Wednesday, October 9, 2013 -
Sajak sosial
0
komentar
Sajak sosial-Gara-gara mbok niyem
Sajak sosial-Kakak kuli
"Kakak ini kuli"
Aku kata bapak sebelas duabelas
Ku kipas ubun-ubunku dengan daun talas
Kusiram segelas miras bau tapai
Agar kudapat berandai-andai
Mimpiku tak lebih dari tinggi nyiur
Walau langit ketujuh menawar,hati tak tergiur
Memang harvard di kepala
Tapi apalah daya,ilmu dibendung baja
Air minum di jambangan bau asapan
Wangi sesedap daun pandan
Mungkin karena uang pendaftaran
Bapak bilang : " sudah,carilah pekerjaan"
Ya sudah dik mungkin kelak kamu
Tunjuk jarimu jika kau tahu
Sebagai bukti kau murid sejati
Atau nasib mu kelak seperti aku
;" kuli"
@primanata
Aku kata bapak sebelas duabelas
Ku kipas ubun-ubunku dengan daun talas
Kusiram segelas miras bau tapai
Agar kudapat berandai-andai
Mimpiku tak lebih dari tinggi nyiur
Walau langit ketujuh menawar,hati tak tergiur
Memang harvard di kepala
Tapi apalah daya,ilmu dibendung baja
Air minum di jambangan bau asapan
Wangi sesedap daun pandan
Mungkin karena uang pendaftaran
Bapak bilang : " sudah,carilah pekerjaan"
Ya sudah dik mungkin kelak kamu
Tunjuk jarimu jika kau tahu
Sebagai bukti kau murid sejati
Atau nasib mu kelak seperti aku
;" kuli"
@primanata
Sajak sosial-Sombong
"Sombong"
Ini kemerdekaan,
inilah kebebasan
hartaku segunung emas
maka ku teramat bebas
aku benar-benar manusia
tapi mereka hanya singa
srigala atau lalat
yang berebut bangkai di mukaku
Ini belum seberapa,
awal saja
tak kau cium wangiku kala ku berlalu?
Itu parfum impor kelas papan paling atas
parfum lain buat betinaku seharga sapimu
toh aku ini sudah merdeka
di negara yang belum merdeka
Bahkan di dalam jeruji besi sekalipun
:" aku masih mendapatkan kebebasan"
Peduli apa dengan keadilan !
Saudaraku banyak jendral
@primanata
Ini kemerdekaan,
inilah kebebasan
hartaku segunung emas
maka ku teramat bebas
aku benar-benar manusia
tapi mereka hanya singa
srigala atau lalat
yang berebut bangkai di mukaku
Ini belum seberapa,
awal saja
tak kau cium wangiku kala ku berlalu?
Itu parfum impor kelas papan paling atas
parfum lain buat betinaku seharga sapimu
toh aku ini sudah merdeka
di negara yang belum merdeka
Bahkan di dalam jeruji besi sekalipun
:" aku masih mendapatkan kebebasan"
Peduli apa dengan keadilan !
Saudaraku banyak jendral
@primanata
Puisi rindu-Setengah jadi
"Setengah Jadi"
Ku dengar,
bagai gemerincing lari kereta kencana
berputar-putar beri kabar
Ku pejam mata,
sesaat suara kian getarkan jiwa
Dingin..ku dibasuh basah peluh
Entah dari mana arah datang angin,
mengusik bulu roma di peraduan malam
Aku terjaga di hantui satu potret wajah
rasa pilu iris kalbu
Apalah upayaku di bait ketiga ini,
kata-kataku buntung diujung puntung
Celoteh kita tak sedikitpun mengobati,
diam kita serupa beban punggung rembulan
Itulah kemana lari cernamu,
dari sebaris puisi setengah jadi
Kuterjebak malam ini,
rindu
@primanata
Ku dengar,
bagai gemerincing lari kereta kencana
berputar-putar beri kabar
Ku pejam mata,
sesaat suara kian getarkan jiwa
Dingin..ku dibasuh basah peluh
Entah dari mana arah datang angin,
mengusik bulu roma di peraduan malam
Aku terjaga di hantui satu potret wajah
rasa pilu iris kalbu
Apalah upayaku di bait ketiga ini,
kata-kataku buntung diujung puntung
Celoteh kita tak sedikitpun mengobati,
diam kita serupa beban punggung rembulan
Itulah kemana lari cernamu,
dari sebaris puisi setengah jadi
Kuterjebak malam ini,
rindu
@primanata
Kata-kata bijak-tentang kejujuran
Kejujuran murni itu bukan manis dan enak didengar ,melainkan pahit dan penuh kekecewaan bagi pendengar.
@primanata
@primanata
Sajak sosial-Rumah sakit bersalin
"Rumah Sakit Bersalin"
Jelas masih terpejam
Hadir di bumi dengan balutan merah padam
Raung tangismu sengaja ditunggu
Pengobat risau para pilu
Ramai !,ramai !
Ibu-ibu bunting ngantri cemas
Adam dikerumuni was was
Itu lebih dari segunung berlian
Dikepala mu !
Rejeki atau beban
@primanata
Jelas masih terpejam
Hadir di bumi dengan balutan merah padam
Raung tangismu sengaja ditunggu
Pengobat risau para pilu
Ramai !,ramai !
Ibu-ibu bunting ngantri cemas
Adam dikerumuni was was
Itu lebih dari segunung berlian
Dikepala mu !
Rejeki atau beban
@primanata
Kata-kata bijak-penyesalan dan hikmah
Ada dua hal yang selalu timbul di ujung,pertama adalah penyesalan,kedua adalah hikmah.@primanata
Puisi untuk kota bandung-Telaga bodas
"Malam di Telaga Bodas"
Lepas senja di telaga bodas
langit parahyangan menangis pilu
mendengar kabar hati dicambuk cemeti
dan air matanya adalah gerimis
Terlalu banyak kebisuan dalam senyum
itu selaksa tumpukan boneka jalanan
peduli apa akan gerimis
bahwa derita menggunung tangis
Malam di telaga bodas
kotamu tuli,
berlalu tak perduli
secangkir moka nyaris tak berasap
beku direndam dendam
@primanata
Lepas senja di telaga bodas
langit parahyangan menangis pilu
mendengar kabar hati dicambuk cemeti
dan air matanya adalah gerimis
Terlalu banyak kebisuan dalam senyum
itu selaksa tumpukan boneka jalanan
peduli apa akan gerimis
bahwa derita menggunung tangis
Malam di telaga bodas
kotamu tuli,
berlalu tak perduli
secangkir moka nyaris tak berasap
beku direndam dendam
@primanata
Sajak sosial-Gunjing
"GUNJING"
Harusnya kau payungi
Rinai hujan yang jatuh di kepala
Sesaat setelah ada tanya di hatimu
; "anak siapa aku"
Selayaknya kau teduhi
Terik mentari di helai gersang rambut
Ketika kau bergumam setengah iba
; "aku sampah kota"
Oiii....!buat apa kau bangun!
Sekolah atau jalan raya
Dan sekarang kulempar tanya padamu!
; "mana sekolah untukku"
Dimana semua guru?...
Mengapa kau bisu !
@primanata dian isa
Harusnya kau payungi
Rinai hujan yang jatuh di kepala
Sesaat setelah ada tanya di hatimu
; "anak siapa aku"
Selayaknya kau teduhi
Terik mentari di helai gersang rambut
Ketika kau bergumam setengah iba
; "aku sampah kota"
Oiii....!buat apa kau bangun!
Sekolah atau jalan raya
Dan sekarang kulempar tanya padamu!
; "mana sekolah untukku"
Dimana semua guru?...
Mengapa kau bisu !
@primanata dian isa
Subscribe to:
Posts (Atom)