"Tuan-tuan dikemarau dan hujan"
Usai kemarau di dangau-dangau
Kudengar ceramahmu serupa igau
Janji-janji mimpi gombar gomber
Mengalir deras sederas iler
Kami tidak kenal kamu tuan...
Usai hujan di jalanan
Ku resap bualmu tinggi mengawan
Bujuk rayu itu selaksa gas
Berbunyi lembut kala anginku lepas
Kami tidak kenal kamu tuan...
Aku lihat langit tanpa mendung
Para bintang memayung
Tak dapat kuterka apa-apanya itu
Apakah bersinar atau disinar
Apakah benar atau samar
Kita tak pernah berjabat
Tak dekat dan bukan kerabat
Aku tak kenal kamu tuan...
Maka wakililah kami dengan keramahan
Bukan dengan kesombongan dan ketamakan
Kami titipkan mata,telinga,dan lidah
Maka lihat,dengar,dan rasakan...
Ketika kemarau dan hujan
@primanata d.
Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa
Thursday, February 13, 2014 -
Sajak sosial
0
komentar
Sajak sosial - Tuan-tuan dan hujan
Sajak sosial-Suara Nenek
Nenek bilang sekarang zaman sidang
Desas dusus kasus panas meradang
Kebenaran masih mengambang
Rakyat bimbang
Politikus terus saling terjang
Nenek bilang kini bukan zaman perang bambu runcing
Tapi perang tikus kucing
Yang dulu akrab kala bertanding
Kini rusuh saling tuding
Nenek bilang kini bukan zaman arang kayu
Minyak tanah pun sudah tak laku
Penggunaan gas LPGpun diseru-seru
Nenek bilang ini zaman pembodohan
Isi bumi tidak untuk kesejahteraan
Tapi untuk menutupi hutang triliunan
Dan kembali rakyat jadi korban
Nenek bilang mereka cendekiawan
Tapi tidak pandai jualan
Dan kita dipaksa tuk berkenan
Oleh beban dan tekanan
Kebijakan
@primanata d.
Subscribe to:
Posts (Atom)