Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa

Saturday, October 18, 2014 - , 0 komentar

GERWANI pada puisi


"GERWANI 1965"

Seroepa bangoenan toea empat lima
Koesam moeka berdiri lama
Tiada poen nampak rapoeh
Meski tetangga bertanding tanggoeh
Itoelah sebagaimana koe gambarkan
GERWANI ditelan zaman
Masih hidoep lagi tak redoep 

Mengoengkap tjeritra lama
Jang penoeh fitnah belaka
Kami bertanja-tanja pada kulit boekoe
Apa sejarah dibawah langit kami palsoe?!


@Primanata D.

Puisi Pahlawan

"TA' IBA"
Adalah di seboeah negeri,
negeri jang ta' mandja namanja,
meski iboenya dihoedjam dera,
dia ta' djoea iba.
Poejang-poejangnja mati
di barisan boekit-boekit
dengan telandjang kaki dada.
Poejang-poejangnja tenggelam
di laoet-laoet
dengan kulit hitam legam.
Poejang-poejangnja jang masih hidup
mati !
di atas tanah koeboeran berongkos.
@Primanata D.
Sunday, October 5, 2014 - 0 komentar

Anggun

Keanggunan itu bisa saja menjadi angin sepoi-sepoi bagi kaum adam jika dihiasi kebaikan dan kebajikan,namun dapat juga menjadi puting beliung jikalau hati dibalik keanggunan itu dipenuhi kesombongan dan keangkuhan.
@primanata.
- , 0 komentar

Kupu-kupu malam separuh umur

Sajak pelacur gerbong

Aku ini lonte gerbong
Anak tiga berselendang janda
Dimakan umur
Tetekku kian kendur

Aku lari ke pelabuhan
Asam garam kutelan
Aku lari ke tepian jalan
Remang remang kuselam
Lakiku hidung belang
Aku perempuan malang
Huuuy lelaki penebar budi
Matamu terpejam nafsu
Kulitku menyusul keriput
Hidupku kian tersudut

@primanata d.
- , , 0 komentar

Generasi garuda dalam puisi

Garuda yang terkapar
Yang terkapar itu,
Seekor garuda
Yang terpapar darinya,
:''kemiskinan''
Yang bersandar adalah ketamakan,
: "birokrat"
Dan yang terakhir adalah ketimpangan,
: "sosial...


Maka kami yang bodoh ini
Tidur ditumpukan jerami
Lalu membakar diri


Anak-anak kami sebagian enggan,
Enggan pintar
Sebab otaknya sudah dijejali,
duit bapak
Anak-anak kami sebagian enggan sekolah,
Sebab di kepalanya bertanya-tanya,
Bapak ibuku
Kemana?


Yang lain menggendong koran,
memikul karung,
Batu,
Dan menggeruk pasir
Maka garuda,
terkapar digilas roda zaman
Sayup dalam erangan.

@primanata d.

Penyair tanah air

Aku patah,
pada puisi-puisiku
Aku mati kering,
pada syair-syairku
Aku tumbang,
pada sajak-sajakku
Itu kelak,
Jika bumi sudah muak
Kutitip puisi,
di keremangan malam
beratap ribuan gemerlap bintang
tanda aku ingat
Kuselip syair-syair,
di lengkung pelangi
cakrawala nusa
tanda aku cinta
Kusimpan sajak-sajakku,
di setiap butiran hujan
tanda aku perduli


@primanata d.
- , , 0 komentar

Korupsi dalam puisi

Nasehat tikus jantan

Wahai anak pertamaku !
Biar bapak tiup dahimu itu
Agar kelak seusia bapak
Kamu jadi jaksa
Kenyang makan suap...


Wahai anak keduaku!
Biar bapak tiup ubun kepalamu itu
Agar kelak diusia emak
Kamu jadi kepala kantor pajak
Kenyang makan duit rakyat...

Wuahai anakku paling bontot
Sini bapak tiup dua telingamu itu
Sebuah mantra sakti
Ketika palu berbunyi tiga kali
Kau akan tetap tersenyum
Bahagia..

Wahai anakku yang paling bontot...!
Apa nama dan warna partaimu kelak ?
Ingat !
Jangan tanggung-tanggung
Sebab hukum,
bukan hukum pancung

@primanata d.
- 0 komentar

Pelatih Terbaik

Aku baru menyadari,dua lawan terberat dalam pertarungan yang paling sulit dikalahkan itu adalah emosi dan nafsu.Dimana dua pelatihnya adalah sabar dan tenang.
@primanata d.
- 0 komentar

Karakter

Hei kamu mau kemana !
: Mau kesitu
Hei jangan kesana
: Mengapa !
Sungai itu terlalu tenang
Sedang kau tak pandai berenang
Lihat ia melenggang
Ujungnya tak terpandang


Demikian sifat manusia yang tenang,terkadang sulit di pahami watak dan pemikirannya.
@primanata d.
- , , 0 komentar

Arti fanatisme dalam puisi

"Fanatisme"

Bilamana engkau tak berkibar benderaku...
Akupun serupa bunga layu kering
Tanpa angin,
Tanpa hujan

Dan separuh langit urung gelap
Aku mati terkulai terbengkalai
Dan panji-panji penuh warna
Terpancang tanpa makna


Wohoy mereka bersiteru !
Mereka gaduh !
Mereka selaksa burung kenari
Bertarung kicau tak berisi


Siapkan saja tuan
Nasi bungkus air putih
Sebelum aku mati terkulai
Dan kau biarkan
Aku membangkai.


@primanata d.
- , 0 komentar

Sajak sosial Politikus dan Rakyatnya

"Sikoerap djalanan"

Apa arti kaingmoe ndjing ?...
Lapar kah ?
Panas kah ?
Moengkin sakit...?

Yeah negeri ini goedang sampah
Sampah yang dianggap limbah
Yeah akoe dan kamoe sama
Kaki kita telandjang di djalanan
Sementara negara...
Berpaling badan

Apa arti dari kaingmoe ndjing ??
Ditinggal iboe kah ?
Hilang ayah kah ?
Moengkin loeka perih ?
Yeah akoe dan kamoe senasib
Ramboet kita terbakar memirang
Sementara negara mendjadi sarang
Binatang djalang..
Apa arti dari kaingmoe ndjing?...

@primanata d.
- , , 0 komentar

Puisi bimbang

"Kalimat yang lari"

Ku pasung kata melawan hening
Diantara selempang kuning warna langit
Senja tadi tiada ubah memang...
Hanya nyiur dan angin berkepak bimbang


Ku rantai kata dalam gulana
Di sana,
di hampar samuderaMu nan gelap
Malam ini tiada ubah memang...
Hanya secerca cahaya rembulan remang

Lalu apa lagi nak ku sulap ?
Sedang di kata aku silap
Satu duanya entah kemana lari
Tinggalkan ku seorang diri

Hari ke hari tiada ubah memang..
Secarik puisi kupajang gamang

@primanata d.

Wajah Sumatera dalam puisi

"ALS"

Akoe diserang sekoempoelan deboe
Jang melontjat lintjah menjerboe
Di djalanan lintas soematra
Jang tak ter-oeroes roepa


Bisik-bisik Kerintji Seblat
Belantara dibabat
Amoek-amoek ombak laoet
Tepian tebing sakit akoet

Andalas kian panas
Seroepa minjak goreng panas
Terbakar atau dibakar
Boenga sawit kian mekar

Akoe diterdjang deboe koening
Jang melompati bangkai kering
Dari djalanan lintas soematra
Jang tak ter-oeroes roepa

Bengkulu 2014
@Primanata d

Followers