"Tegur Ufuk Timur"
Merabalah sinar sang surya dengan hangatnya
Merangkak perlahan memberi warna biru langit cakrawala
Merabalah sinar sang surya dengan hangatnya
Merangkak perlahan memberi warna biru langit cakrawala
Mangembunlah sisa-sisa selimut mimpi dengan dinginnya
Menjadi butir-butir air di ujung daun bagai sebutir mata berlian yang berkilauan
Aku terpaku berjemur rindu...
Ku lempar Pandang pada kapas-kapas putih raksasa pagi,
yang melayang tenang menantang tajam sorot mataku.
Kudengar ramai kicau burung bercengkrama senang,
membahas cerita bahwa dunia kembali muda.
Aku terpaku berjemur rindu...
Ku tampar kenangan lama tentang dirimu,
yang kembali menggoda hati melalui hangatnya belai mentari
Ku sandar tubuh pada semangat baru yang berpijar,
Mengajak ku,merangkul ku,tuk bangkit dari keterpurukan.
Aku terpaku berjemur rindu...
dalam teguran sang surya diufuk timur
DEPOK,12'
PRIMANATA.D
Menjadi butir-butir air di ujung daun bagai sebutir mata berlian yang berkilauan
Aku terpaku berjemur rindu...
Ku lempar Pandang pada kapas-kapas putih raksasa pagi,
yang melayang tenang menantang tajam sorot mataku.
Kudengar ramai kicau burung bercengkrama senang,
membahas cerita bahwa dunia kembali muda.
Aku terpaku berjemur rindu...
Ku tampar kenangan lama tentang dirimu,
yang kembali menggoda hati melalui hangatnya belai mentari
Ku sandar tubuh pada semangat baru yang berpijar,
Mengajak ku,merangkul ku,tuk bangkit dari keterpurukan.
Aku terpaku berjemur rindu...
dalam teguran sang surya diufuk timur
DEPOK,12'
PRIMANATA.D
0 komentar:
Post a Comment