Sajak Penjaga malam Kalimantan selatan
Lagi pukulan dentang tiang listrik berbunyi
penjaga masih waspada
di bawah rembulan berselimut awan
di atas tanah berawal rawa
di bukit harta karun
di kapal-kapal tongkang
tuyul-tuyul bersiul
bandit-bandit besar di kursi VIP
membelai rambut pirang perempuan
dan pulang dengan simpanan
Lagi pukulan dentang tiang listrik berbunyi
penjaga masih waspada
di kaki kaki bukit
di hulu-hulu sungai
di riak sungai barito
tuyul-tuyul bersiul
bandit-bandit perutnya buncit
menguntit batu bara
uangnya entah kemana
Lagi pukulan dentang tiang listrik berbunyi
penjaga masih waspada
cacing di perutnya berontak
segumpal problema menunggu fajar
istri pergi ke pasar
dan berkeluh
; harga sembako melunjak
bawang merah,bawang putih
tak mampu dibeli...
Tuyul-tuyul bersiul
bandit-bandit matanya tambah sipit
menguliti perut rimba
tongkang-tongkang liar
uangnya entah kemana
Banjarmasin,15/03/2013
Primanata Dian Isa
Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa
Thursday, March 14, 2013 -
Puisi untuk Banjarmasin,
Sajak sosial
0
komentar
Sajak sosial-Penjaga malam Kalimantan selatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment