Cerpen 2013-Tunggu atau pulang | Perusahaan Pencipta Kata-Kata Tanpa Hak Cipta
Perusahaan Pencipta Kata-Kata Tanpa Hak Cipta: Cerpen 2013-Tunggu atau pulang

Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa

Wednesday, May 15, 2013 - 0 komentar

Cerpen 2013-Tunggu atau pulang

"TUNGGU PAGI ATAU PULANG"


Malam itu pukul delapan malam,Doni sepupuku mengajak keluar rumah.
Kami pun berangkat menikmati malam dari Parung Bingung tempat rumah yang kami tinggali menuju kampus UI di Depok.tidak begitu jauh,hanya memakan waktu perjalanan setegah jam melintasi keramaian jalan Margonda.

Dari UI sang sepupu mengajak ke Pasar Minggu Jakarta Selatan,saya memberitahukan kepadanya untuk tidak meneruskan perjalanan,dikarenakan bensin motor yang sudah di hampir garis merah,dan ketika itu saya tidak membawa dompet,demikian juga dengan Doni.

Tapi sepupuku itu meyakinkan jika minyak motor cukup,dengan gundah saya memacu motor matic itu ke Pasar Minggu Jakarta.

Kini kami berada di muka pasar minggu,sedikit perbincangan lagi Doni mengajak ke Jakarta Barat,tepatnya Daan Monggot..Dia berusaha meyakinkan saya jika di sana ia memiliki teman,dan mungkin saja temannya itu dapat meminjamkan sejumlah uang untuk mengisi bensin pulang.

Karena sudah ber-ada di tengah-tengah saya kembali memutuskan untuk mengikuti aturan main Doni..akhirnya perjalanan di lanjutkan ke Jakarta barat.

Alhamdullilah dengan bersisa minyak segelas kami tiba di rumah sang sahabat.ketika itu saya lihat jam tangan menunjuk pukul 1 malam.Anda bisa mengira-ngira jauhnya perjalanan yang kami tempuh.

Sang sahabat pun membukakan pintu kontrakannya.kami pun berdiskusi sejenak hingga moment yang di tunggu-tunggu tiba.."Minjem Duit Cuy"..
..."Wah maaf sob tadi abiz kalah judi,sudah besok aja pulangnya..besok pasti aku pinjamin..lagian dah malam..sebaiknya tidur disini'..

Tawaran sahabat baik sekali,saya sempat berfikir sama tapi lagi-lagi Doni memaksa.."Ya sudah kita pulang aja"..Doni yang memang egois selalu saja tidak memikirkan akibatnya.Saya hanya pasrah mengikuti kehendaknya,maklum Doni lebih tua dari saya.Saya pikir Doni pasti bisa menemukan solusi untuk hal sepele ini.

Akhirnya kami pulang,sebisa mungkin saya atur gas motor agar tidak boros.Dalam perjalanan saya bertanya..
"lalu bagaimana"..sepertinya kita harus dorong motor dari Jakarta barat ke Depok..
Di desir angin malam Doni terdiam..Ya kalo harus dorong ya dorong.."..
"Itu kan jauh"...bisa sampai siang baru nyampai.."

Jalanan semakin sepi,"Coba fikirkan apakah ada cara lain??"
Doni terdiam,sepertinya pengalaman bertahun-tahun di rantauan sia-sia,dia kehabisan akal.Saya hanya bisa tersenyum melihat doni yang kebingungan di tengah sepinya ibu kota Jakarta.

Akhirnya terlihat SPBU yang masih buka,saya menghela nafas panjang.
"Hayo kita isi minyak".Dengan wajah bingung Doni bertanya  "Mang kamu punya uang?".Saya memberikan senyuman untuk ide yang saya miliki."Sudah tenang aja..ini cara menyelamatkan diri lihat dan perhatikan".

"Bang"....Isi Pull"...

"Akhirnya pull teng juga..Alhamdullilah.."
Saya mendorong motor sedikit jauh dari sepinya antrian,kemudian kembali mendekati karyawan SPBU dan berbisik ;
"Ini HP saya,saya ketinggalan dompet"..

...................................................................

Pesan yang dapat diambil;
Berfikirlah jernih ketika masalah menimpa,karena solusi itu selalu ada.

Salam penulis.
Nata

0 komentar:

Post a Comment

Followers