"Malam di Telaga Bodas"
Lepas senja di telaga bodas
langit parahyangan menangis pilu
mendengar kabar hati dicambuk cemeti
dan air matanya adalah gerimis
Terlalu banyak kebisuan dalam senyum
itu selaksa tumpukan boneka jalanan
peduli apa akan gerimis
bahwa derita menggunung tangis
Malam di telaga bodas
kotamu tuli,
berlalu tak perduli
secangkir moka nyaris tak berasap
beku direndam dendam
@primanata
Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa
Wednesday, October 9, 2013 -
Puisi cinta,
Puisi untuk Bandung
0
komentar
Puisi untuk kota bandung-Telaga bodas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment