Sepoi angin mengacak-acak rambut si dungu
si dungu keningnya berkerut telat mikir
suka lupa,biar ingat kata-kata slalu di ukir
maklum si dungu juga tuli
Kata mereka siaran televisi itu menghibur
Kata mereka lagu-lagu itu indah
si dungu tertawa-tawa saja
lihat mulut buka tutup tanpa suara
Tiba-tiba datang si pintar
si pintar keningnya berkerut sambil cemberut
tak pernah lupa,bahkan sejarah pun ingat semua
maklum si pintar IQ nya diatas rata-rata
Si pintar menghapal skenario diluar kepala
menyanyikan lagu tanpa membaca
katanya kertas itu tiada guna
Otak saya mampu menampung semua
.............................. .............................. .............................. .
Si dungu dan si pintar kini sudah tua
tidak hanya keningnya yang berkerut
tapi semua kulit sudah keriput
betis,pinggang,paha pun sudah cenat-cenut
Si dungu punya warisan buku
Si pintar punya warisan piagam dan piala
Si dungu memberi ilmu
Si pintar hanya bercerita
DEPOK,17/11/12
PRIMANATA.D
Tiba-tiba datang si pintar
si pintar keningnya berkerut sambil cemberut
tak pernah lupa,bahkan sejarah pun ingat semua
maklum si pintar IQ nya diatas rata-rata
Si pintar menghapal skenario diluar kepala
menyanyikan lagu tanpa membaca
katanya kertas itu tiada guna
Otak saya mampu menampung semua
..............................
Si dungu dan si pintar kini sudah tua
tidak hanya keningnya yang berkerut
tapi semua kulit sudah keriput
betis,pinggang,paha pun sudah cenat-cenut
Si dungu punya warisan buku
Si pintar punya warisan piagam dan piala
Si dungu memberi ilmu
Si pintar hanya bercerita
DEPOK,17/11/12
PRIMANATA.D
0 komentar:
Post a Comment