Beribu-ribu garis marka di tengah aspal hitam,
telah ku lewati satu per satu
Berkilo-kilo nisan tanda di pinggir jalan,
menggiringku ke tanah rantauan
; "Aku telah jauh..."
.................................................................
Dalam renung bersandar kasur tak berkaki
Ku pandangi langit-langit kamar yang setia menemani
Sudut-sudutnya,garis-garisnya,dan pijar lampu yang menyinari
Seakan berbicara menyabarkan hati
Seringkali hati ini sendu kala malam menjelma
Lamunan mengirimku terbang ke muka pintu rumah
Di sana ada tawa dan canda keluarga
Ada ciuman dan pelukan handai taulan tercinta
Langit-langit kamar masih setia menemani
Mengajak ku mengenang awal keberangkatanKu
Kala lambayan tangan semakin jauh ku tinggalkan
Hati ku terenyuh pilu...
Batin ini teramat nyilu...
Dalam renung bersandar kasur tak berkaki
Aku menghitung waktu hari ke hari
Sungguh telah lama nian...
Ku tak pulang ke kampung halaman
Di setiap malam kau ku rindukan
Belaian jemari tua yang tak lagi muda
Ibu...kita terpisah jarak dan waktu
Disini aku sangat merindukan mu
Langit-langit kamar ku pandangi
Ibu...wajah mu kian menghantui
BANJARMASIN,4/12/12
PRIMANATA.D
0 komentar:
Post a Comment