Judul :
Bumi persada Bengkulu
Di bumi persada Rafflesia
air ku minum
di tanah ratu samban
aku di lahirkan...
; aku bangga
Aku bangga di balut sehelai kain Basurek
aksara kaligrafi lima kelopak bunga
di tubuh ku,di ikatan kepala
satu tanda cinta,satu tanda setia
satu tempat kembali pulang
Bengkulu ku tersayang...
Lihatlah ke sana !
di mana aku menapaki kaki
sembilan puluh sembilan bukit berbaris rapi
tinggi silih berganti
mencakar langit dalam pandang mata
Taba penanjung...
aku tersanjung
Berlarilah ke sana !
di mana aku menari riang
seribu batang cemara mendayu
satu daratan tak pernah tenggelam
pulau tikus di tepian raja samudra
aku terlena di pasir nala
Dan pergilah ke sana !
di mana aku bertahan hidup
di antara cadas dan birunya kuku
angin beku menggoyang bunga padi
tangga seribu menantang diri
satu wajah menunggu
Bukit kaba aku merindu...
Datang lah...
mendekatlah kesini...
di mana hembusan angin lirih berbunyi
membelai wajah benteng MARLBOROUGH
mematri lamunanmu pada setiap sisi
Tapak padri...
Kemarilah...
Inilah tempatku di lahirkan
tempatku menangis dan tertawa
tempatku di belai mesra tangan bunda
tempatku mengenang satu kisah
abadi,sampai mati
bumi persada Rafflesia
Bengkulu
; ku cintai…
BANJARMASIN,12/03/2013
Primanata Dian Isa
Bumi persada Bengkulu
Di bumi persada Rafflesia
air ku minum
di tanah ratu samban
aku di lahirkan...
; aku bangga
Aku bangga di balut sehelai kain Basurek
aksara kaligrafi lima kelopak bunga
di tubuh ku,di ikatan kepala
satu tanda cinta,satu tanda setia
satu tempat kembali pulang
Bengkulu ku tersayang...
Lihatlah ke sana !
di mana aku menapaki kaki
sembilan puluh sembilan bukit berbaris rapi
tinggi silih berganti
mencakar langit dalam pandang mata
Taba penanjung...
aku tersanjung
Berlarilah ke sana !
di mana aku menari riang
seribu batang cemara mendayu
satu daratan tak pernah tenggelam
pulau tikus di tepian raja samudra
aku terlena di pasir nala
Dan pergilah ke sana !
di mana aku bertahan hidup
di antara cadas dan birunya kuku
angin beku menggoyang bunga padi
tangga seribu menantang diri
satu wajah menunggu
Bukit kaba aku merindu...
Datang lah...
mendekatlah kesini...
di mana hembusan angin lirih berbunyi
membelai wajah benteng MARLBOROUGH
mematri lamunanmu pada setiap sisi
Tapak padri...
Kemarilah...
Inilah tempatku di lahirkan
tempatku menangis dan tertawa
tempatku di belai mesra tangan bunda
tempatku mengenang satu kisah
abadi,sampai mati
bumi persada Rafflesia
Bengkulu
; ku cintai…
BANJARMASIN,12/03/2013
Primanata Dian Isa
0 komentar:
Post a Comment