Kembali nyawa tergantung di puncak pinang
Angan-angan lari mendahului rencana
Aku setengah gila mendengar letusan bedil
Berlari setelah pedih bergaris di punggungku
Siapa perduli dengan batang badanku
Melangkah tak mampu diterka
Tujuan adalah arah angin
Lalu aku berdoa
; "Yaa Tuhan..
Hidup mati hamba di rantauan
Cambuk atau lecutan terserah !
Keduanya membuatku berani mati
Bahkan gunjinganmu tentang penderitaan
Membuatku bernyali bertahan hidup sendiri
Aku anak burung gereja
Bukan anak pipit padi
Memisahkan diri dari kumpulanku
Terbang jauh...
tinggalkan rindu
Bengkulu,30/05/2013
Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment