Puisi sosial-Corong lampu minyak | Perusahaan Pencipta Kata-Kata Tanpa Hak Cipta
Perusahaan Pencipta Kata-Kata Tanpa Hak Cipta: Puisi sosial-Corong lampu minyak

Kumpulan Karya Sastra Primanata Dian Isa

Tuesday, July 23, 2013 - , , , 3 komentar

Puisi sosial-Corong lampu minyak

"CORONG LAMPU MINYAK"

Banyak yang harus dihidupkan
Dari gelap setelah terang benderang
Corong-corong lampu minyak hitam
Satu dian bertahan di kegelapan

Lalu siapa yang masih mampu berlari kencang ?
Yang sanggup melompati palang rintang ?

Langkahmu gemetar
Air di cangkir kalengpun bergetar
Tangan-tangan tanah seolah menjamah
menarik injak goyah kaki kau tua renta

Ku rasa cukup...
Nikmatilah cahaya kuning dibilik kayu kamarmu
Corong-corong lampu minyak legam
: "Itu kami"
Tameng nyalamu di sepanjang malam
Menjagamu hingga kau padam

Aku pundakmu
Aku bahumu
: "Pak tua !"

Baturaja,23/07/2013
Primanata Dian Isa

3 komentar:

selimut August 27, 2015 at 4:38 PM

sangat sulit memahami makna sebuah puisi kecuali pengarangnya sendiri

Jasa transportasi dalam dan luarkota Bengkulu October 1, 2015 at 6:30 AM
This comment has been removed by the author.
Jasa transportasi dalam dan luarkota Bengkulu October 1, 2015 at 6:32 AM

@Selimut : :D terimakasih sahabat sudah singgah ke mading ini.

Tidak sulit,sering kita membaca puisi terlalu berfokus pada kata-kata yang memang sulit di kaji maknanya,padahal itu hanya sebuah diksi.

Puisi di atas bercerita tentang semangat,tanggung jawab antara seorang anak dan orang tuanya.Salam santun

Post a Comment

Followers