Sajak : sepeda matahari
Panas kejang meradang
matahari melajang menjulang
berpeluh satu persatu roman separoh abad
nampak sudah tanda isyarat
Cinta kami pada negeri sampai mati
kami tuli,kami buta !
sebab cinta kami se-iya sekata
Kami tunjukan pada kalian
kami tua,kami renta
kami bertarung melawan dera
Di mana pandangan mata-mata lembut anak anak perempuanku
yang memancarkan pesona lampu tujuh rupa itu?
Isi kepala mereka bergelimpangan nafsu
bergelimangan mimpi-mimpi kebahagiaan
di atas congkaknya kemewahan
di mana letak ketabahanmu ?
di mana letak kesetiaanmu ?
Kulit kami keriput terbakar
setapak demi setapak jalan mengumbar sabar
di mana bahu-bahu kekar anak anak lelakiku
dengan teriaknya yang lantang itu?
isi kepala mereka dijejali kedengkian
dipenuhi ragam kesombongan
di mana letak kegigihanmu ?
di mana letak keperdulianmu?
Lihat hitam bayanganku mencumbu aspal
dan lelakiku itu mengayuh pedal
sepeda kami hanyalah isyarat
bukti cinta dunia akherat
Lubuk linggau - potret pembangunan mental
Primanata D.
Panas kejang meradang
matahari melajang menjulang
berpeluh satu persatu roman separoh abad
nampak sudah tanda isyarat
Cinta kami pada negeri sampai mati
kami tuli,kami buta !
sebab cinta kami se-iya sekata
Kami tunjukan pada kalian
kami tua,kami renta
kami bertarung melawan dera
Di mana pandangan mata-mata lembut anak anak perempuanku
yang memancarkan pesona lampu tujuh rupa itu?
Isi kepala mereka bergelimpangan nafsu
bergelimangan mimpi-mimpi kebahagiaan
di atas congkaknya kemewahan
di mana letak ketabahanmu ?
di mana letak kesetiaanmu ?
Kulit kami keriput terbakar
setapak demi setapak jalan mengumbar sabar
di mana bahu-bahu kekar anak anak lelakiku
dengan teriaknya yang lantang itu?
isi kepala mereka dijejali kedengkian
dipenuhi ragam kesombongan
di mana letak kegigihanmu ?
di mana letak keperdulianmu?
Lihat hitam bayanganku mencumbu aspal
dan lelakiku itu mengayuh pedal
sepeda kami hanyalah isyarat
bukti cinta dunia akherat
Lubuk linggau - potret pembangunan mental
Primanata D.
0 komentar:
Post a Comment